Panduan Lengkap Skripsi: Persiapan, Seni Menghadapi Dosen Pembimbing dan Sidang

Bagi kebanyakan mahasiswa, membuat skripsi bisa menjadi momok yang sangat menakutkan. Membuat skripsi dianggap sebagai sesuatu yang sangat sulit dan menghabiskan tenaga.

Padahal, membuat skripsi termasuk salah satu proses belajar. Kalau saat kuliah biasa kita lebih banyak duduk di kelas dan mendengarkan penjelasan dosen, sambil sesekali mengerjakan tugas, maka skripsi sedikit kebalikannya.

Saat harus mengerjakan mata kuliah skripsi, kita yang harus lebih aktif mendatangi dosen (pembimbing), lebih rajin mencari sumber referensi dan menjelaskan isi skripsi kepada dosen.

Membuat skripsi sdan mempresentasikannya adalah langkah dalam menghadapi dunia profesional. Setelah lulus kuliah S1, siapa tahu ada di antara kita yang kuliah lagi di jenjang S2. Saat itu, kita kembali harus membuat makalah yang mirip dengan skripsi. Namanya tesis.

Tapi ada juga yang mungkin langsung masuk dunia kerja. Apakah di dunia pekerjaan kita perlu membuat makalah atau skripsi?

Tentu saja tidak. Tapi di sebagian besar bidang pekerjaan, kita harus melakukan presentasi. Nah, proses membuat materi presentasi ini mirip dengan membuat skripsi.

Persiapan Membuat Skripsi

Kesalahan paling umum dari para mahasiswa adalah, mempersiapkan diri untuk membuat skripsi saat waktunya sudah mepet. Padahal sebaiknya, mempersiapkan diri untuk membuat skripsi itu harus sejak awal jadi mahasiswa.

Kita bisa sering-sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku atau jurnal, untuk mencari tema skripsi yang kira-kira oke.

Atau bisa juga sering menelusuri dunia maya, mencari isu-isu yang menarik, yang berhubungan dengan program studi yang kita ambil. Dari situ, mungkin ada tema penelitian yang bisa jadi bahan skripsi kita.

Kalau bisa, persiapkan beberapa judul sekaligus. Nanti setelah saatnya tiba, barulah dipilih judul yang paling menarik dan yang membuat kita paling tertantang untuk mengerjakannya.

Sebaiknya, sekaligus persiapkan juga sumber-sumber referesinya. Itung-itung nyicil, kan? Jadi nanti kita tidak terlalu kelimpungan saat waktunya membuat skripsi benar-benar tiba.

Ada beberapa langkah yang perlu kita perhatian dalam membuat skripsi:

  1. Menentukan Judul dan Tema

Ini adalah langkah yang sangat penting, karena dari sinilah kita bisa membuat skripsi dengan lengkap.

Untuk mencari judul dan tema yang pas, kita memang harus rajin membaca dan melihat situasi. Apalagi kalau sering ngobrol sama para dosen, tentu akan lebih mempermudah kita untuk mendapatkan judul dan tema yang tepat.

  • Memilh Dosen Pembimbing yang Tepat

Ada perguruan tinggi yang memberikan langsung dosen pembimbing kepada mahasiswa yang proposal penelitan skripsinya sudah disetujui. Biasanya, pihak kampus sudah memilihkan dosen yang dianggap tepat dan menguasai bidang yang akan diteliti oleh mahasiswa tersebut.

Tapi, ada juga kampus yang membebaskan mahasiswanya untuk mencari dosen pembimbing sendiri. Kalau ini terjadi, maka pilihlah dosen yang benar-benar memahami dan menguasai tema yang akan diusung itu.

Setiap dosen punya spesifikasinya masing-masing. Mereka tidak menguasai semua bidang yang ada di jurusan atau fakultas. Oleh karena itu, pilihlah dosen yang benar-benar tepat untu membantu kita mengerjakan dan menyelesaikan skripsi.

Baca juga: Rahasia Garap Skripsi Cepat Sesuai Target

  • Membuat Kerangka Penelitian

Setelah itu, barulah kita membuat kerangka penelitian.

Kerangka penelitian yang standar adalah:

  • Judul dan tema penelitian
  • Bab 1: Pendahuluan
  • Bab 2: Tinjauan Pustaka/Tinjauan Teoritis
  • Bab 3: Metode Penelitian
  • Bab 4: Pembahasan dan Hasil Penelitan
  • Bab 5: Kesimpulan

Kerangka penelitian ini biasanya disebut proposal dan diajukan saat mata kuliah seminar. Jika proposal disetujui, maka kita bisa mendapatkan dosen pembimbing dan memulai mengerjakan skripsi.

Baca juga: Kalimat Pembuka Presentasi Skripsi yang Benar

Seni Menghadapi Dosen Pembimbing

Skripsi itu sendiri bagi sebagian besar mahasiswa sudah menjadi masalah tersendiri. Nah, masalah membuat skripsi akan terasa lebih berat saat berhubungan dengan dosen pembimbing.

Mungkin banyak di antara kita yang sering mendengar masalah antara mahasiswa dengan dosen pembimbingnya. Ada yang dosen pembimbingnya sulit ditemui, ada yang selalu mengacak-acak materi skripsi yang sudah dibuat, ada yang sarannya tidak dimengerti, atau yang lainnya.

Memang, diperlukan komunikasi yang baik antara kita dan dosen pembimbing. Walaupun mungkin hubungan kita dengan dia kurang harmonis, tapi kita tetap harus bersikap hormat kepadanya. Bagaimana pun, kita yang membutuhkan bimbingannya.

Jika ingin menghubunginya lewat media sosial, misalnya Whatsapp, pastikan bahwa dosen pembimbing itu sendiri yang memberikan nomornya pada kita. Sebelum bimbingan dimulai, tanyakan dulu padanya apakah dia berkenan jika kita sewaktu-waktu menghubunginya via Whatsapp.

Nah, ada beberapa hal lagi nih yang patut diperhatikan, sebagai seni menghadapi dosen pembimbing:

  • Selalu mempersiapkan diri sebelum bimbingan

Pahami betul judul yang sudah diajukan. Jadi, ketika dosen pembimbing mengajukan pertanyaan-pertanyaan di awal masa bimbingan, kita bisa menjawabnya dengan baik.

  • Selalu bersikap sopan

Etika berhadapan dengan orang yang lebih senior dan berpengalaman, harus selalu dilakukan. Misalnya, kalau kita ingin meneleponnya, tanyakan dulu apakah dia bersedia atau tidak. Jika ingin mengingatkan waktunya bimbingan, hubungi dia dengan menyertakan kata ‘maaf’.

  • Senyum, salam dan sapa

Ketiga hal itu harus selalu dilakukan ketika bertemu sang dosen pembimbing, baik di waktu bimbingan atau pun bukan.

  • Mengerjakan revisi dengan baik

Saat bimbingan, dosen pembimbing selalu akan memberikan koreksi. Kerjakan revisi berdasarkan instruksinya dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa kita benar-benar mengerti koreksi yang dia berikan, sehingga kita bisa merevisi skripsi kita sesuai dengan arahannya.

  • Menerima kritik dan masukan dengan baik

Kadang-kadang, ada dosen pembimbing yang judes atau sangar saat memberikan kritik atau masukan. Jangan jadi baper kalau bertemu yang seperti ini. Dibawa asyik aja. Dengarkan kritik atau masukannya. Caranya menyampaikan, tidak perlu diambil hati. Kalau pun ingin membantah, lakukan dengan sopan dan berdasarkan dengan referensi atau sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Itulah persiapan membuat skripsi dan cara menghadapi dosen pembimbing. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan materi yang akan digunakan saat presentasi sidang skripsi nanti.

Salah satunya adalah mempersiapkan tampilan slide presentasi skripsi yang menarik. Di Template Presentasi, kita bisa mendapatkan template PPT untuk sidang skripsi yang keren. (*)

Baca juga: Sukses Presentasi Sidang Skripsi Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *