8 Kiat Menumbuhkan Rasa Percaya Saat Pitching

Pitching adalah presentasi yang dilakukan di hadapan klien, dengan tujuan untuk mendapatkan pelanggan atau investor baru. Tentu saja, seorang pengusaha sangat penting untuk memiliki kemampuan pitching.

Pitching dalam bisnis bisa memiliki tujuan bermacam-macam,  seperti untuk mencari partner, mendapatkan investasi, atau juga mengusulkan ide baru kepada atasan di kantor.

Dengan siapa pun pitching dilakukan, itu adalah suatu pertaruhan yang besar, karena menyangkut nama baik dan kredibilitas sebuah perusahaan atau seorang karyawan.

Namun, ada pitching yang dilakukan untuk tawar-menawar. Misalnya sebuah perusahaan menawarkan jasa periklanan. Perusahaan tersebut tentu menawarkan harga yang setinggi-tingginya kepada kliennya dengan memberikan penawaran program yang sangat baik.

Sedangkan klien pasti ingin menawar untuk mendapatkan harga serendah mungkin, untuk mendapatkan program yang berkualitas sangat baik itu.

Di sinilah seninya. Proses pitching adalah sebuah seni menawar. Siapa yang mampu menawarkan sesuatu yang baik, dengan harga yang tepat, maka dialah yang akan menjadi pemenangnya.

Walaupun tampaknya seperti sebuah pertarungan, namun proses pitching sebenarnya adalah proses yang membutuhkan rasa saling menghormati dan saling percaya. Kedua hal itu sangat dibutuhkan agar masing-masing pihak dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.

Kiat Untuk Menumbuhkan Rasa Saling Percaya Saat Proses Pitching

Ada beberapa kiat atau tips yang dapat dilakukan untuk dapat menumbuhkan rasa saling percaya ketika diadakan proses pitching, yaitu:

1. Tetap Rendah Hati

Saat diadakannya proses pitching dalam bisnis, ada kalanya salah satu pihak adalah sebuah perusahaan besar yang sangat maju. Sementara itu pihak yang lain mungkin saja adalah sebuah perusahaan rintisan yang baru berdiri.

Di saat salah satu pihak ada yang berada dalam posisi lebih kuat, tentu memungkinkan munculnya kesombongan atau tinggi hati karena merasa lebih besar atau lebih sukses.

Hal inilah yang harus dihindari. Kedua belah pihak harus sama-sama saling menyadari bahwa yang paling penting dalam proses pitching adalah rasa hormat dan sikap saling percaya.

Oleh karena itu, kedua pihak yang terlihat dalam proses pitching harus tetap rendah hati dan merasa bahwa mereka sebetulnya adalah pihak yang sama-sama saling membutuhkan.

Baca juga: 8 Tips Penting dalam Menyusun Presentasi Pitching

2. Percaya Diri Penting, Tapi Jangan Berlebihan

Ada kalanya sebuah perusahaan start up merasa bahwa perusahaannya sangat menjanjikan. Apalagi jika perusahaan itu pernah menjadi juara di ajang lomba atau memiliki teknologi yang ramai dibicarakan orang.

Hal itu bisa menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan dari pihak perusahaan rintisan tersebut. Akibatnya saat proses pitching, mereka melakukan presentasi dengan rasa percaya diri yang berlebihan. Hal itu bisa dilihat, misalnya dengan merendahkan competitor.

Sikap seperti ini sangat tidak disukai oleh para investor. Sebaiknya tunjukkan rasa percaya diri itu dengan fokus membicarakan keunggulan perusahaan yang dimiliki, tanpa perlu melibatkan keburukan perusahaan orang lain.

3. Tunjukkan Harga Diri

Dalam proses pitching selalu akan terjadi tawar-menawar harga. Untuk orang yang tidak biasa melakukan pitching atau sangat ingin mendapatkan klien atau investor, mereka bisa dengan mudah menurunkan harga, sesuai permintaan pihak yang lain.

Atau, ada juga yang sampai memohon-mohon dan menunjukkan sikap memelas untuk memaksa, demi bisa mendapatkan klien atau investor.

Hal ini tentu saja tidak baik baik bagi perusahaan itu sendiri karena dapat menurunkan kredibilitas. Pihak investor atau klien juga pasti akan keberatan dengan cara-cara seperti ini.

Untuk itu, lakukan penawaran yang seimbang. Hargai dirimu dan perusahaanmu sendiri dengan menawarkan harga yang pantas. Hal inilah yang lebih disukai oleh calon investor atau klien.

4. Bersikap Jujur

Jika investor atau klien mengajukan pertanyaan dan kamu tidak bisa menjawabnya, katakan yang sesungguhnya. Jangan memberikan jawaban palsu atau yang terkesan bahwa kamu mengetahui segalanya.

Pertanyaan dari calon investor atau klien bisa jadi adalah jebakan batman. Mereka sebenarnya hanya ingin menguji kemampuan kita. Kita yang harus memahami bahwa calon investor itu adalah pihak yang sudah sangat berpengalaman dan mengetahui banyak hal.

5. Tunjukkan Sikap Manusiawi

Dalam berbisnis, harus tetap menonjolkan sikap manusiawi. Walaupun yang dihadapi adalah orang-orang penting, mereka tetaplah manusia biasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menjalin hubungan personal dengan mereka.

Bagaimana caranya? Kenali mereka lebih dalam sebelum proses pitching dilakukan. Cari tahu siapa yang akan ditemui, apa hobinya dan bagaimana prestasinya selama ini. Hal ini sangat penting untuk membuat obrolan saat proses pitching menjadi lebih hangat.

6. Bersemangat dan Gigih

Yang namanya pengusaha, pasti harus bersemangat dan gigih. Tunjukkan hal itu kepada calon investor atau klien saat proses pitching berlangsung. Hal ini akan membuat mereka lebih yakin pada presentasi yang kamu sampaikan.

Tunjukkan semangat ini dengan menceritakan usaha kerasmu untuk membuat perusahaanmu ini bisa berdiri dan berjalan. Sampaikan kesulitan-kesulitan yang mungkin pernah dihadapi dan apa yang dilakukan untuk mengatasi semua masalah yang muncul.

Sampaikan juga apa rencana yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang, tentu saja dengan kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh dan manfaatnya untuk masyarakat banyak.

Tentu saja, ceritakan semua itu dengan sikap rendah hati. Jangan sampai menyombongkan diri karena akan menurunkan mood klien untuk mendengarkan lebih lanjut.

7. Berpenampilan Rapi

Rapi bukan berarti formal, harus memakai dasi atau jas. Yang penting, gunakan busana yang sopan dan rapi.

Penampilan rapi ini menunjukkan bahwa kamu menghargai calon klien atau investor. Walaupun yang penting adalah apa yang disampaikan, tapi penampilan juga bisa memberikan gambaran, seperti apa dirimu yang sebenarnya.

8. Sampaikan Pertanyaan

Saat proses pitching, pihak klien biasanya akan mengajukan pertanyaan. Tapi, jika kamu juga memiliki pertanyaan, jangan ragu-ragu untuk mengajukannya.

Kerjasama bisnis adalah kerja sama yang sifatnya dua arah. Setiap pihak harus saling mengenal.

Walaupun mungkin perusahaanmu adalah pihak yang lebih membutuhkan, tapi hindari menerima tawaran dari pihak lain mentah-mentah. Kamu juga harus memikirkan keuntungan dan kelangsungan perusahaanmu sendiri.

Pertanyaan yang bisa kamu ajukan antara lain mengenai apa yang menjadi perhatian pihak klien, apa yang mereka butuhkan dan manfaat apa yang bisa mereka berikan untuk perusahaanmu.

Itulah kiat untuk menumbuhkan rasa saling percaya saat pitching.

Jangan lupa untuk membuat materi presentasi pitching sebaik-baiknya. Gunakan desain template presentasi dan buatlah slide presentasi yang menarik agar klien betah mendengarkan penjelasanmu saat pitching. (*)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *